Respon Radiasi Sistemik
KULIT
- Kulit terdiri dari lapisan luar(epidermis), lapisan jaringan ikat(dermis), dan lapisan subcutan (fat dan jaringan ikat)
- Epidermis terdiri dari sel matang, tidak membelah (pada permukaan), tapi terdiri dari sel belum matang, membelah, pada dasar epidermis(basal sel), ini yang menjadikan kulit sensitif terhadap radiasi.
Radiasi dosis sedang pada kulit :
- Perubahan segera: inflamasi, erythema dan desquamasi
- Penyembuhan dapat terjadi pada epidermis melalui proses regenerasi
Radiasi dosis tinggi pada kulit :
Perubahan tertunda berupa: atrofi, fibrosis, hipo atau hiperpigmentasi, ulkerasi, nekrosis dan carcinoma(Ca) yang dapat terjadi beberapa tahun pasca terpapar radiasi dosis tinggi.
Bulu kulit (hair folicle)
- Jaringan bertumbuh aktif→radiosensitif
- Dosis sedang→epilasi sementara
- Dosis tinggi→epilasi permanen
Kelenjar subaceus dan kelenjar keringat
- Relatif radioresistan
- Dosis tinggi menyebabkan atropi glanduler, fibrosis dan tidak berfungsi.
SISTEM KARDIOVASKULER
Vaskulator
Pada vaskulator, kerusakan vasal menghasilkan oklusi melalui 2 kemungkinan:
- Substansi yang dikeluarkan oleh kerusakan sel-sel endotel→menstimuli pembelahan sel meningkat sehingga menyebabkan oklusi
- Destruksi sel-sel endotel→ gumpalan darah (trombosis)
Efek tertunda dari perubahan dalam pembuluh darah: perdarahan (hemorrage), telengiectasis (dilatasi pembuluh halus) dan schlerosis (kehilangan elastisitas)
Konsekuensi dari setiap organ yang di darahi
Nekrosis sel dan jaringan ( kalau total)
atrofi dan fibrosis (kalau partial)
Jantung
- Dosis rendah –sedang tidak menimbulkan perubahan (radiodiagnostik)
- Dosis tinggi (radioterapi) dapat menimbulkan pericarditis (radang pd pericardium-selubung jantung) dan pancarditis (radang pada seluruh jantung) pada dosis total 4000 rad, maka pada kasus lymphoma dan dinding thorax (post mastektomi), jantung perlu dilindungi.