Mata Kuliah: | Statistik |
---|---|
SKS: | 2 |
Pertemuan: | 5 |
Dosen Pengampu: | Putri Pradita Nuramalia, M.Tr.ID |
Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek penelitian atau individu-individu yang hendak diteliti. Individu atau satuan ini bisa dalam bentuk orang-orang, peristiwa, benda-benda, dan lain sebagainya.
Beberapa definisi populasi menurut para ahli yaitu sebagai berikut:
- Menurut Netra populasi adalah keseluruhan individu yang bersifat general atau umum yang mempunyai karakteristik yang cenderung sama.
- Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
- Menurut Handayani populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti
Sampel
Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama yang menggambarkan dan dapat mewakili seluruh populasi yang diteliti.
Beberapa pengertian sampel menurut para ahli yaitu sebagai berikut:
- Menurut Sugiyono sampel diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi.
- Menurut Arikunto sampel adalah sebagai bagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
- Menurut Gulo sampel merupakan himpunan bagian atau subset dari suatu populasi.
- Menurut Djarwanto sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.
Populasi berfokus pada identifikasi karakteristik anggota populasi. Adapun karena cakupannya yang luas, pengumpulan data populasi dapat dilakukan dengan kegiatan sensus. Sedangkan sampel merupakan sebagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi yang diteliti.
Teknik Pengumpulan Sampel Dalam Penelitian
Teknik pengumpulan atau pengambilan sampel dibagi menjadi dua yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Teknik probability sampling merupakan teknik yang dilakukan dengan memberikan peluang kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel.
Teknik probability sampling dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
- Simple random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
- Sistematic sampling yaitu prosedur penarikan sampel dengan cara mengambil setiap kasus secara berurutan dari daftar populasi.
- Proportionate stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan dengan cara undian maupun sistematis.
- Cluster sampling merupakan teknik pengambilan sampel ketika objek yang diteliti atau sumber datanya sangat luas dengan cara menentukan kelompok klaster secara bertahap.
Teknik Non-probability
Kemudian ada lagi teknik non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi yang ditentukan sendiri oleh peneliti. Contohnya kita akan mengambil sampel dengan meminta responden secara sukarela untuk mengisi survei layanan administrasi X berdasarkan nomor kontak responden penduduk di kota A.
Adapun teknik ini dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
- Sampling sistematis merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang diberi nomor urut.
- Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu hingga mencapai kuota yang diinginkan.
- Sampling aksidental yaitu penentuan sampel secara kebetulan yang sekiranya cocok untuk menjadi sumber data.
- Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
- Sampling jenuh yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
- Sampling snowball yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan penelusuran sampel sebelumnya sehingga sampel yang awalnya berjumlah sedikit, kemudian jadi membesar.
Untuk setiap data yang dikumpulkan tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu istilah variabel digunakan untuk merepresentasikan variasi karakteristik untuk setiap butir data/observasi. Terdapat terminologi yang berkaitan dengan variabel yaitu sebagai berikut :
- Variabel explanatory digunakan sebagai masukan untuk mendefinisikan variasi yang ada pada sampel.
- Variabel respons merupakan luaran dari kajian yang dilakukan dan dapat diukur atau dihitung berdasarkan variasi nilai pada variabel bebas.
- Variabel confounding merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel bebas dan variabel bergantung sehingga dapat mempengaruhi kesimpulan yang diambil nantinya.
Berikut merupakan tipe variabel:
Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara
- Observasi
- Angket (kuesioner)
- Studi Dokumen
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau video call melalui Zoom atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya.
Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.
Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam.
Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
Participant observation
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Nonparticipant observation
Berlawanan dengan participant observation, nonparticipant observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.
Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian.
4. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.
Proses pengumpulan data
Dalam teknik pengumpulan data, tentu saja ada proses yang harus dilakukan. Prosesnya harus terlaksana secara sistematis dan terarah agar data yang dikumpulkan bisa dibuktikan kebenarannya. Karena pada dasarnya, proses pengumpulan data dalam teknik mengumpulkan data ini nanti harus bisa membuktikan hipotesis dari data yang hasilnya sudah dikumpulkan oleh peneliti
Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli
Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan untuk mengumpulkan data yakni mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi ini diperoleh melalui tinjauan literatur dan konsultasi dengan para ahli sehingga peneliti benar-benar mengerti isu, konsep, dan variabel yang ada di dalam penelitian.
Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan dikumpulkan
Tahap kedua atau proses yang dilakukan setelah tinjauan literatur adalah peneliti harus mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat yang kemudian penelitiannya bisa diterima dan juga berkaitan dengan tokoh-tokoh yang bersangkutan.
Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya
Tahap selanjutnya adalah membina hubungan baik dengan responden dan lingkungannya. Ini termasuk pada mempelajari bagaimana kebiasaan yang dilakukan responden dan cara berpikir mereka, melakukan sesuatu, bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya untuk mendukung berlangsungnya penelitian.
Uji coba atau pilot study
Selanjutnya, tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan uji coba instrumen penelitian pada kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi, bukan sampel. Maksudnya untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan cukup dipahami, bisa digunakan, komunikatif atau tidak, dan lain sebagainya.
Merumuskan dan menyusun pertanyaan
Setelah itu, instrumen yang sudah didapatkan disusun dalam bentuk pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan yang dirumuskan harus mengandung makna yang signifikan dan substantif.
Mencatat dan memberi kode (recording and coding)
Setelah instrumen penelitian disiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang dibutuhkan dari setiap responden. Berbagai informasi yang diperoleh ini perlu dicatat guna memudahkan proses analisis.
Cross checking, validitas, dan reliabilitas
Setelah itu, dilakukan metode cross checking terhadap data yang didapatkan untuk menguji lagi kebenarannya dan memeriksa sehingga tidak ada keraguan terhadap validitas dan reliabilitasnya.
Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis
Terakhir, setelah data terkumpul, penulis harus melakukan koordinasi terhadap berbagai data yang sudah dikumpulkan, dan Anda bisa mulai menganalisis data tersebut sehingga tidak ada data yang kurang valid.
Preview PPT